Latest Movie :

Review : Iron Man 3

Review : Iron Man 3
Seperti pertarungan pahlawan super dengan musuhnya yang makin lama makin sengit, begitu juga film-film tentang mereka yang diambil dari berbagai judul komik ini. Ledakan makin menggelegar, gedung dan jalan hancur dengan makin dramatis, dan kekuatan si penjahat makin tak terbendung. 

Ada kebiasaan untuk merilis film-film blockbustermacam ini menjelang dan pada tengah tahun. Tahun lalu, misalnya, ada The Avengers (Mei), The Dark Knight Rises dan The Amazing Spider-Man(Juli). Tahun ini, ada Man of Steel (Juni) dan The Wolverine (Juli). Untuk Iron Man 3, Indonesia kali ini kebagian jadwal tayang yang lebih dulu daripada Amerika Serikat. Hari ini (25/4) Iron Man 3 sudah tayang di bioskop-bioskop Jakarta, sementara negara Paman Sam baru dapat giliran pada tanggal 3 Mei. 




Kali ini Tony Stark, sang juragan Stark Industries sekaligus sang Iron Man, menghadapi musuh epik bernama Mandarin (Ben Kingsley), ketua grup teroris internasional. Mandarin gemar menebar teror yang membuat bahkan Presiden Amerika Serikat ciut. Stark mencurigai Mandarin ada main dengan Aldrich Killian (Guy Pearce), seorang ilmuwan yang dulu ajakan kerja samanya sempat diabaikan oleh Stark.

Killian disokong oleh ilmuwan lain, Maya Hansen (Rebecca Hall), yang memiliki teknik regenerasi dengan cepat. Ini berarti luka sekecil atau sebesar apapun pada tubuh manusia sembuh dengan sendirinya, hanya dalam waktu beberapa detik. Inilah duo lawan Iron Man untuk sekarang: musuh yang tak bisa mati dan raja teroris yang berdarah dingin.

Seperti film-film Iron Man sebelumnya, Downey, Jr sempurna sebagai Stark yang cuek dan berselera humor tinggi tanpa jatuh jadi karikatural. Gwyneth Paltrow sebagai Pepper Potts, pacar/rekan kerja Stark, akhirnya dapat bagian yang sepantasnya; tidak cuma bisa meneriakkan nama pacar saat terancam bahaya. Guy Pearce andal memerankan berbagai sisi seorang yang brilian tapi dengan tujuan yang busuk. Dan juga, bersiaplah untuk permainan edan Ben Kingsley.

Jika kecanggihan teknologi dalam cerita film adalah salah satu hal yang paling diantisipasi, Iron Man 3 mestinya bisa membuat Anda senang. Dari yang paling tinggi sampai yang paling dasar, Stark ahli merakit berbagai alat dan membuat semua terlihat mengagumkan. 

Tapi hal lain yang juga menonjol adalah betapa Stark sering terlihat di luar seragam besinya. Seragam terbarunya terdiri dari sejumlah komponen yang mampu terbang sendiri untuk hinggap di tubuh Stark, dan di beberapa adegan, terlihat Stark yang sebelah kaki dan sebelah tangannya terbungkus besi tapi kita bisa melihat wajah dan bagian tubuhnya yang lain. Adegan-adegan itu memunculkan sisi manusia Stark, yang rapuh dan bisa terluka.

Untuk aksi seperti ledakan, mengarungi langit, perkelahian yang tangkas dan sangar, sampai segala akal bulus Stark, Iron Man 3 tidak akan membuat kecewa. Walau efek 3D di sini rasanya kurang perlu karena nyaris tidak ada pengaruhnya. Begitu juga dengan beberapa adegan, seperti saat James Rhodes (Don Cheadle) mendadak inspeksi ke Afghanistan. 

Apa film ini membawa sesuatu yang baru? Nantikan adegan-adegan sang seragam besi Stark, terutama menjelang akhir film. Apa ia rumit dan punya kejutan di ujung ceritanya? Tidak, dan ya. Apa ia bisa menghibur dan membuat adrenalin terpacu terus-terusan selama dua jam? Kemungkinan sangat besar: ya.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | M Saputra Tambun |
Copyright © 2013. Berita Film Terbaru dan Ulasan Film Terlengkap | Lorong Film - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Media Partner Lorong Musik
Proudly powered by Blogger